Implementasi Manajemen penjas di sekolah
MAKALAH
IMPLEMENTASI
MANAJEMEN PENJAS DI SEKOLAH
MUHAMMAD
SAKIR
1431040017
PENJASKESREK
A 014
PEDIDIKAN
JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS
ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
KATA
PENGANTAR
Puji
dan sukur atas rahmat tuhan yang maha esa atas limpahan rahmat serta
hidayahnyalah sehingga kami bisa menyelesaikan pembuatan makalah ini yang mana
berjudul implementasi manajemen penjas di sekolah semoga dengan adanya makalah ini dapat
memberikan pemahaman kepada pembaca
mengenai tentang pengertian tujuan
pungsi serta manfaat dari manajemen penjas
kepada sekolah dan semoga dengan
adanya makalah ini dapat menjadi suatu dorongan bagi para penyelenggara di sekolah khususnyaPara
tokoh pendidik untuk menyelenggarakan
manajemen penjas ini sebagaimana mestinya dan diharapkan dengan
terselenggaranya manajemen penjas ini dapat memberi nilai tambah pagi sekolah dan para peserta didik dan pendidikan jasmani pun bisa menjadi mata
pelejaranyang diminati dan sesuai dengan yang diharapkan
Dan
kami pun menyadari bahwasanya makalah
ini masih jauh dari kata sempurna olehnya itu kami selaku penulis menginginkan adanya
kritikan dan saran sehingga kami dapat menjadi lebih baik sekian dan terima
kasih.
Makassar,27
Maret 2017
Penyusun
MUHAMMAD
SAKIR
DAFTATR
ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang 1
B. Rumusan
masalah 2
C. Tujuan
penulisan 2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian manajemen pendidikan
jasmani 4
B.
Tujuan manajemen pendidikan
jasmani 4
C.
Fungsi manajemen pendidikan
jasmani 5
D.
Manfaat manajemen pendidikan
jasmani 8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
Daftar Pustaka 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai
sebuah profesi, guru dituntut memiliki empat (4) kompetensi yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional (UU No 14 tahun 2005;
Permendiknas No 16 tahun 2007). Yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik
adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Yang dimaksud dengan
kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak
mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Yang dimaksud
dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran
secara luas dan mendalam. Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah
kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien
dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar. Jadi adalah suatu hal yang ideal apabila keempat kompetensi tersebut
terintegrasi dalam kinerja seorang guru.
Terkait
dengan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik (kompetensi pedagogik)
inilah guru berkepentingan untuk melakukan manajemen pembelajaran. Istilah
manajemen secara luas dipahami sama dengan istilah pengelolaan, atau
pengaturan. Jadi dengan melakukan manajemen pembelajaran pada dasarnya guru
melakukan proses pengelolaan atau pengaturan kegiatan pembelajaran untuk para
siswa.
Pendidikan
Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara
keseluruhaan bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani,
ketrampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial,
penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga.
Dalam
proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, guru diharapkan mengajarkan berbagai
ketrampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga,
internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta
pembiasaan hidup sehat. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru dapat memberikan
berbagai pendekatan agar siswa termotivasi dan tertarik untuk mengikuti
pembelajaran
Untuk
memiliki kemampuan mengelola pembelajaran (kompetensi pedagogik) dengan baik,
tentu saja guru perlu memahami unsur-unsur penting yang berkaitan dengan
manajemen pembelajaran
B. Rumusan masalah
1.
Apa pengertian manajemen
pendidikan jasmani?
2.
Apa tujuan manajemen pendidikan
jasmani?
3.
Seperti apa fungsi manajemen
pendidikan jasmani?
4.
Apa manfaat manajemen pendidikan
jasmani?
C. Tujuan
penulisan
1.
Mengetahui pengertian pendidikan
jasmani
2.
Mengetahui tujuan manajemen pendidikan jasmani
3.
Memahami fungsi manajemen pendidikan jasman
4.
Mmengetahui manfaat pendidikan
jasmani
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Pendidikan Jasmani
Manajemen pendidikan jasmani pada dasarnya merupakanseni atau
proses dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, danpengendalian/pengawasan sumber daya pendidikan
melalui aktivitasjasmani dan olahraga
yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan secaraefektif dan
efisien. Atau dengan kata lain manajemen
pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber
daya pendidikan jasmani untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didiksecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatanspiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
B. Tujuan
Manajemen Pendidikan Jasmani
Tujuan Manajemen pendidikan
jasmani dan olahraga, yaitu memberikan kesempatan
kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang
membina sekaligus mengembangkanpotensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial,
emosional dan moral yang dalam proses kegiatannya terdapat perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian/pengawasan secara sistematis,
efesien dan efektif. Apabila hal tersebut
telah dilakukan diharapkan nantinya mampu
mengembangkan potensi setiap anak
setinggi-tingginya, secara sederhana
dan selaras dengan tujuan pendidikan
jasmani dan olahraga meliputi tiga ranah atau domainyakni kogntif,
psikomotor, dan afektif sebagai satu kesatuan.
Sejalan dengan hal diatas tujuan manajemen pendidikan jasmani/OR secara umum karena para peserta didik tidak
menutup kemungkinan ketika terjun di masyarakat nanti akan menjadi
kepala sekolah, Kepala bagian, Kepala Biro, menjadi pemimpin sebuah
klub atau perkumpulan olahraga, manajer perkumpulan olahraga, ketua
panitia pertandingan/kompetisi, dan lain sebagainya. Semua itu jika ingin
berhasil dalam memimpinnya dan
melaksanakan tugas yang diamanhkan harus menggunakan manajemen.
Tujuan di atas juga merupakan
pedoman bagi guru pendidikan jasmani dan olahraga
dalam melaksanaan tugasnya. Tujuan tersebut harus bisa dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang direncanakan secara matang,dengan berpedoman pada ilmu mendidik. Dengan demikian, hal terpentinguntuk disadari oleh guru pendidikan jasmani dan olahraga adalah bahwaia harus menganggap dirinya sendiri sebagai pendidik, bukan hanya sebagaipelatih atau
pengatur kegiatan.
C.
Fungsi Pendidikan Jasmani
1.
Perencanaan (planning)
adalah
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan
mengandung banyak rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari
tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan
prosedur tertentu dan penentu kegiatan berdasarkan jadwal yang ada.
Sebagai penyelenggara manajemen
pembelajaran di sekolah, guru pendidikan jasmani/OR dituntut untuk merencanakan Analisis materi
pelajaran (AMP), program tahunan (Prota), Program Semester (Promes), membuat
pemetaan dan ikut serta menyusun Silabus dan membuat rencana program
pembelajaran (RPP).
Perencanaan pembelajaran pendidikan
jasmani/OR harus dilakukan dengan baik karena merupakan langkah awal untuk
mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Dan begitupun sebaliknya apabila
perencanaan pembelajaran kurang dipersiapkan dengan baik maka pelaksanaan
pembelajaran akan berakhir dengan kegagalan.
2. Pengorganisasian (organizing)
dilakukan dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan dan sumber-sumber daya lainnya, pendelegasian, perencanaan dan
pengembangan dalam menerapkan fungsi
pengorganisasian kearah tujuan.
Selaras dengan perencanaan
pembelajaran penjas/OR, pengorganisasian juga memiliki peran yang sangat
penting dalam pembelajaran. Meskipun perencanaan sudah mantap tetapi dalam
melaksanakan rencana nantinya apabila tidak di organisasikan secara baik pula
hasilnya pun akan berakhir dengan kegagalan dalam pembelajaran.
Seorang guru penjas/OR harus benar-benar siap materi,
siap mental, siap metodologi, siap media, dan siap strategi pembelajaran.
Hal-hal tersebut harus diorganisasikan dengan baik bila ingin mencapai hasil
yang maksimal dalam pembelajaran pendidikan jasmani/OR .
3. Penggerakan (Actuating)
adalah aktualisasi atau kerja nyata
dilapangan
Penggerakan adalah aplikasi dalam
kegiatan pembelajaran. Seorang guru pendidikan jasmani/OR dalam mewujudkan
prencanaan dan pengorganisasian yang telah dibuat harus pula memiliki startegi
pembelajaran antara lain dalam penggunaan metode, teknik, media belajar, sumber
belajar, pengelompokkan peserta didik dan mampu mewujudkan interaksi edukatif
dalam proses belajar mengajar.
Pembelajaran
pendidikan jasmani/OR dilakukan dalam serangkaian dan tiga tahapan, yaitu:
pemanasan (warming up), latihan inti, dan pendinginan (cooling down). Harapan
dalam penggerakannya Guru pendidikan jasmani/OR harus mampu menyajikan,
memodifikasi, dan mengambil keputusan
dalam melaksanakan proses belajar
mengajar dengan baik serta menyesuaikan kondisi lapangan.
4. Pengawasan
(Controlling)
adalah
mengevaluasi hasil kerja atau kinerja
Setelah melakukan kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan guru pendidikan jasmani/OR adalah melakukan
evaluasi pembelajaran. Kegiatan evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan
umpan balik (feet back) atas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama
proses belajar mengajar. Keuntungan apabila seorang guru pendidikan jasmani/OR
melakukan evaluasi diantaranya dapat mengetahui pencapaian standar kompetensi
atau pencapaian tujuan yang diharapkan, dapat pula untuk mengetahui efektifitas
pembelajaran yang dilakukan, karena seorang gurupendidikan jasmani/OR tidak akan mungkin mengetahui perkembangan
siswa didiknya tanpa melakukan evaluasi.
D. Manfaat
Pendidikan Jasmani
Manfaat manajemen pendidikan jasmani /OR diantaranya:
1.
Dengan menerapkan manajemen pendidikan jasmani/OR
Menciptakan budaya gerak dan hidup sehat kepada seluruh keluarga sekolah:
kepala sekolah, guru-guru, siswa, dan staf administrasi.
2.
Dengan menerapkan manajemen pendidikan jasmani/OR
peserta didik siap menjadi seorang
manajer ketika terjun di masyarakat nanti akan menjadi kepala
sekolah, Kepala bagian, Kepala Biro, menjadi pemimpin sebuah klub
atau perkumpulan olahraga, manajer perkumpulan olahraga, ketua panitia
pertandingan/kompetisi, dan lain sebagainya.
3.
Dengan menerapkan manajemen pendidikan jasmani/OR,
guru penjas/OR dapat melaksanakan proses mengajar dengan efektif, efesien dan
sistematis
4.
Dengan manajemen pendidikan jasmani/OR peserta didik
mampu menjadi pelaksana Kegiatan olahraga (pertandingan, perlombaan dan
event-event besar olahraga) di kancah
nasional dan internasional.
Demikianlah tulisan kali inimengenai manajemen
pendidikan jasmani/OR, semoga dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi yang
membutuhkan khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan tentang pendidikan
jasmani/OR.
Penulis sangat berterimakasih
apabila ada masukan dan kritik yang membangun guna perbaikan dalam
mengembangkan pendidikan jasmani/OR tentunya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen pendidikan jasmani dan olahraga pada
dasarnya merupakanseni atau proses dalam perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, danpengendalian/pengawasan sumber
daya pendidikan melalui aktivitasjasmani
dan olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan secaraefektif
dan efisien. Atau dengan kata lain manajemen
pendidikan jasmani/OR dapatdiartikan sebagai seni dan ilmu mengelola
sumber daya pendidikan jasmani/OR untukmewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didiksecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatanspiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia,
DAFTAR PUSTAKA
Syarifudin. 1998. Pokok-Pokok Pengembangan Program Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud
Umaedi.
1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Sebuah Pendekatan Baru Dalam
Pengelolaan Sekolah untuk Peningkatan Mutu. Jakarta : Depdikbud
Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta : Depdiknas
Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta : Depdiknas
Suherman,
Adang. 2001. Asesmen Balajar dalam Pendidikan Jasmani Evaluasi Alternatif untuk
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta : Depdiknas
LuckyClub Casino Site Review 2021 - Lucky Club
BalasHapusLucky Club Casino is operated by the gaming company at Lucky Club. To open up an account on Lucky Club you simply have to luckyclub fill out the registration form and